Senin, 19 Maret 2012

Konvensi Naskah

KONVENSI NASKAH
1. Pendahuluan
Pengembangan tema sebuah karangan tergantung dari kerangka karangan yang telah digarap sebelumnya, beserta perincian-perinciannya yang dilakukan kemudian.
Perincian dalam kerangka karangan dapat diarahkan kepada pembentukan bab-¬bab dan anak-anak bab, sedangkan perincian-perincian yang dilakukan kemudian diarahkan kepada penetapan pokok-pokok utama dan pokok-pokok bawahan yang akan menjadi inti atau gagasan utama alinea-alinea.
Demikian selanjutnya tiap gagasan utama alinea akan diperinci lagi menjadi sebuah alinea. Entah berkedudukan sebagai alinea utama atau sebagai alinea bawahan.
Akhirnya harus diperhatikan pula bahwa struktur kalimat, pilihan kata harus dibuat sdemikian sehingga apa yang dikatakan itu jelas, teratur, dan menarik.
Sebuah laporan yang teknis ilmiah tidak menghendaki gaya yang indah-indah seperti halnya bidang politik clan kesusastraan. Namun kedua-duanya tetap harus dituangkan dalam bentuk dan gaya yang menarik.
Sebuah karangan yang final, tidak hanya menuntut persyaratan material atau persyaratan isi. Sebuah karangan juga menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal, bagaimana supaya bentuk atau wajah dan karangan itu, sehingga kelihatan indah atau menarik.

Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semiformal dan nonformal.
•formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan selingkup yang dituntut oleh konvensi.
•semiformal bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan selingkup yang dituntut,
•nonformal bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya. (informal = tidak resmi sebagai lawan dari kata formal)
Persyaratan formal yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup.
2. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman¬halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi.
Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari:
•Halaman judul,
•halaman pengesahan,
•kata pengantar,
•daftar isi,
•daftar gambar dan
•Daftar tabel,
•Daftar Lampiran
Sebuah karangan formal, harus memenuhi semua syarat di atas. Sebaliknya bila ada hanya judul, daftar isi, dan kata pengantar atau kurang dari itu, maka karangan itu disebut sebagai karangan yang semiformal. Karangan yang nonformal bila karangan itu tidak mempergunakan semua bagian tersehut di atas.
a.Judul Cover
Halaman judul pendahuluan mencantumkan judul karangan atau judul buku; bila ada judul utama dan judul bawahan anak judul maka yang dicantumkan di situ adalah judul utama. Halaman ini selalu diberi nomor urut romawi kecil
b. Halaman Judul
Halaman judul adalah halaman yang mutlak perlu, Dalam menyusun halaman judul buku atau halaman judul skripsi, selain segi teknis, harus diperhatikan pula segi estetis dan kepentingan tiap kata. Bagian kalimat frasa atau kata harus ditempatkan secara seimbang di tengah halaman.
c.Halaman Pengesahan
Halaman ini harus disiapkan untuk sebuah Tugas Akhir (TA), skripsi, tesis. Dls.
d.Halaman Persembahan
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja,
e.Kata Pengantar
Sering terdapat dua istilah yang saling bertukar penggunaannya yaitu Kata Pengantar dan Kata Pendahuluan atau Pendahuluan. Sebaiknya penggunaan kedua istilah itu dibedakan. Kata Pengantar sebaiknya dipergunakan untuk bagian ini, sedangkan Pendahuluan dipergunakan untuk menyebut bagian awal dari isi karangan.
Sebuah kata pengantar sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:
(1)penjelasan dalam rangka apa penulis menyusun karangan itu, dan mengapa justru memilih bidang pembahasan itu;
(2)pertanggungjawaban bagaimana karangan itu digarap secara umum;
(3)suka-duka penulis dalam pengumpulan data atau pada waktu mengadakan penelitian;
(4)siapa-siapa atau badan-badan mana yang telah membe¬rikan bantuan dan uluran tangan;
(5)pemyataan terima kasih kepada mereka semua yang telah memberikan bantuan pada penulis: para dosen yang telah memberi bimbingan secara khusus, semua dosen yang telah mendidik, pimpinan, dan semua orang atau badan yang telah disebutkan di atas dalam rangka pengumpulan data;
(6)harapan-harapan penulis tentang bermanfaatnya karangan itu entah bagi pribadi, Nusa Bangsa, dan bagi perkem¬bangan ilmu pengetahuan itu sendiri

Panjangnya kata pengantar boleh satu halaman boleh juga lebih, tetapi harus diperhatikan agar jangan terlalu panjang lebar-, harus ringkas dan jelas.
f. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk yang baik bagi pembaca dan mereka yang ingin membeli sebuah buku. Setiap pembeli ingin mengetahui apa isi buku itu dan ingin segera mendapat gambaran tentang hal- hal yang khusus dibicarakan dalam buku tersebut. Atas pertimbangan ini, maka sebaiknya daftar isi ditempatkan pada bagian pelengkap pendahuluan, sebelum isi karangan itu.
g.Daftar Tabel & Daftar Gambar
Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, tabel-tabel, keterangan-keterangan lainnya (misalnya singkatan, penjelasan mengenai pengucapan sebuah bahasa, dsb.), maka dapat disiapkan pula daftar khusus mengenai hal-hal tersebut. Untuk memudahkan pembaca, maka semua gambar dan tabel yang dipergunakan dalam buku diberi nomor urut, sehingga mudah dicari.

Rabu, 07 Maret 2012

Membuat kalimat efektif

Pengertian Kalimat Efektif :
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Syarat-syarat membuat kalimat efektif :
1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Contoh-Contoh kalimat yang tidak efektif dan efektif :
1. Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)
2. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
3. Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)
5. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
6. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
7. Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)
8. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
9. Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
10. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.(tidak efektif ketegasan)
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (efektif ketegasan)