Rabu, 12 Oktober 2011

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP SANDAL MEREK CROCS

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP SANDAL MEREK CROCS
Latar Belakang
Kepuasan Konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan.
Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang ditawarkan organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.
Dalam kaitannya dengan kepuasan Konsumen/pelanggan, kualitas memiliki beberapa dimensi pokok, tergantung pada konteksnya. Dalam kasus pemasaran barang, ada delapan dimensi utama yang biasanya digunakan (menurut Gregorius Chandra 2002), yaitu:
1. Kinerja (performance): Karakteristik operaasi dasar dari suatu produk, misalnya kecepatan pengiriman barang, serta jaminan keselamatan barang.
2. Fitur (features): arakteristik pelengkap khusus yang dapat mnambah pengalaman pemakaian produk, contohya minuman gatis pada saat penerbangan.
3. Reliabilitas, yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk bersangkutan.
4. Konformasi (conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api.
5. Daya Tahan (Durability), yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk.
6. Serviceablility, yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
7. Estetika (aesthetics), menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai dengan panca indrea (rasa, bau, suara dst).
8. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality), yaitu kulitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual.misal BMW, SONY dll.
Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk dan dengan demikian kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pelanggan, bila produk jauh lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, pelanggan tidak puas. Bila prestasi sesuai dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas.
Bila prestasi melebihi harapan, pembeli jasa merasa amat gembira. Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk itu. Kuncinya adalah memenuhi harapan pelanggan dengan prestasi perusahan. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.
Pelanggan sering tidak menentukan nilai produk dan biaya secara akurat atau obyektif. Mereka bertindak berdasarkan pada anggaran nilai misalnya apakah pengiriman barang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan ? bila demikian, apakah pelayanan yang lebih baik ini memang sesuai dengan tarif lebih tinggi yang dikenakan oleh suatu perusahaan.



Rumusan Masalah
1. Apa yang membuat suatu produk diminati oleh para konsumen?
Selain faktor kebutuhan, ada faktor lain yang dapat membuat suatu produk diminati oleh para konsumen. Faktor tersebut adalah iklan. Berdasarkan pengertiannya, iklan merupakan sebuah usaha untuk memperkenalkan produk, jasa maupun korporasi kepada khalayak ramai. Itu esensi dasarnya. Namun, pada perkembangannya, fungsinya bertambah menjadi bentuk persuasi, sehingga audiens iklan dapat tergerak untuk membeli atau setidaknya mengenal lebih jauh produk atau jasa yang ditawarkan tersebut.Sebuah iklan yang menarik, dapat mengubah persepsi konsumen yang melihatnya. Penyajian iklan harus dibuat seunik dan sekreatif mungkin untuk menarik perhatian konsumen.
2. Mengapa model suatu iklan dapat mempengaruhi persepsi konsumen untuk membeli produk yang diiklankan oleh model tersebut?
Hal ini disebabkan karena penampilan atraktif model, baik dalam keseharian penampilan model atau penampilammya dalam iklan tersebut, membuat konsumen fokus memperhatikan iklan. Image keseharian model yang telah dikenal oleh konsumen juga dapat mempengaruhi persepsi konsumen dalam membeli produk yang diiklankan. Contohnya saja Sule. Karena kesehariannya yang humoris, dan beberapa perilakunya telah banyak ditiru masayarakat. perusahan periklanan menggunakan Sule sebagai model beberapa iklan produk. Hal ini diharapkan pemasar agar konsumen menggunakan produk yang diiklankan oleh Sule , seperti beberapa perilaku sule yang banyak ditiru masayarakat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagaimana proses penerimaan informasi suatu produk yang disampaikan oleh pemasar kepada konsumen melalui iklan?
Menurut proses pengolahan informasi dijelaskan pada tahap pemaparan berupa iklan (stimulus) yang dilakukan oleh pemasar kepada konsumen. Iklan yang diterima konsumen akan menimbulkan sensasi (respon) terhadap produk yang diiklankan. Pemasar harus memasang iklan sesuai dengan ambang absolut yang dapat diterima oleh konsumen. Ambang absolut adalah jumlah minimum intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh konsumen agar ia merasakan sensasi dari sebuah iklan. Contohnya ukuran tulisan pada iklan yang dipasang dijalan. Pemasar harus menyesuaikan ukuran iklan sesuai denganjangkauan pandang yang dapat ditangkap konsumen. Setelah memaparkan iklan, pemasar harus merebut perhatian konsumen terhadap iklan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merebut perhatian konsumen antara lain, factor pribadi dan factor stimulus. Pemasar dituntut untuk sekreatif mungkin dalam membuat iklan. Untuk merebut perhatian konsumen, pemasar harus memasukan beberapa komponen pada iklannya untuk memfokuskan konsumen terhadap produk yang diiiklankan. Komponen-komponen yang dapat menambah perhatian konsumen terhadap iklan antara lain, ukuran iklan, warna tampilan, intensitas, kontras, posisi, petunjuk iklan, gerakan model iklan, kebauran, dan isolasi. Setelah itu, konsumen diharapkan untuk memahami makna dari iklan yang ditampilkan. Dari berbagai iklan yang diterima oleh konsumen, iklan yang diharapkan pemasar harus mudah dipahami oleh konsumen, agar pesan atau tujuan yang diharapkan dapat tersampaikan dengan baik. Setelah itu, konsumen akan mengenal objek yang diiklankan. Inilah hasil proses pembentukan persepsi yang disebut tahap penerimaan. Setelah tahap penerimaan, selanjutnya konsumen melakukan penyimpnan memori terhadap iklan. Tahap ini disebut tahap retensi. Setelah melalui tahap ini, konsumen dapat menginterpretasikan iklan tersebut dalam dirinya. Baik akan digunakannya produk dalam iklan tersebut atau tidak.
KEUNGGULAN SANDAL CROCS
Kelebihan sandal Crocs terletak pada kenyamanan dan kepraktisannya. Kenyamanan sandal ini begitu terasa saat menempel di kaki kita. Pertama sangat ringan. Kaki tidak kelelahan meski sandal menempel lama di kaki kita. Jadi meski kita berjalan lama dan jauh, kaki dan telapak kaki kita akan baik-baik saja. Kedua sandal ini pun sangat lembut sehigga sangat nyaman di kaki. Berbeda sekali dengan sandal-sandal sport biasanya yang sebagus dan semahal apapun selalu berat dan cenderung kaku. Apalagi kalau terkena air laut, sisi-sisi tajam sandal sering membuat kaki perih karena tergores. Sandal Crocs juga tidak membuat kaki sakit karena sandal ini dibuat dari solid rubber yang dicetak sehingga tidak ada jahitan ataupun bidang-bidang sandal yang tajam yang bisa membuat kaki kita memerah karena tekanan sandal.
Berikutnya adalah sangat praktis. Sekotor apapun sandal ini, cukup dibilas dengan air kran maka akan langsung kembali bersih mengkilat. Merawatnya tidak perlu repot seperti sandal sport lain yang mana jika sudah terkena lumpur misalnya maka kita perlu mencucinya dan menyikatnya berkali-kali (itupun harus memakai deterjen) agar bisa kembali bersih. Crocs tidak perlu itu semua. Cukup disiram air dan lalu angin-anginkan maka Crocs sudah kembali bersih. Kemudian sandal ini juga tidak licin saat berada di atas media yang mengkilap seperti ubin atau lantai kapal bahkan meskipun bidang itu sedang basah. Crocs juga selalu membuat kita yakin bahwa pijakan kita selalu sempurna dan kita tidak akan mudah terpeleset. Tidak percaya? Tanya saja ke orang-orang penggila mancing popping, Crocs pasti selalu menempel di kaki mereka saat mereka melemparkan popper di berbagai spot mancing laut yang selalu berombak itu.



















REFERENSI
http://bagussanjoyo.blogspot.com/2010/03/kepuasan-konsumen.html
http://hurriyatun.kabbaro10.student.ipb.ac.id/
http://id-id.facebook.com/notes/agen-crocs-dan-fitflop-murah/kelebihan-sandal-crocs/231454653569145

Tidak ada komentar:

Posting Komentar